Jumat, 10 Oktober 2025

Dari Kampus ke Masyarakat", YPIB Majalengka Dorong Edukasi Coping Sehat untuk Keluarga Harmonis

  • 05 Oktober 2025 22:07 37 Dilihat

Pengabdian Universitas YPIB Majalengka di Desa Wiyong, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, (Potret : Tangkapan Layar/Pustakawarta.com)

Majalengka, Pustakawarta.com - Universitas YPIB Majalengka kembali menunjukkan peran aktifnya dalam menjawab persoalan sosial melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang digelar di Desa Wiyong, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Minggu (21/9). 

Kegiatan ini mengangkat tema “Edukasi Penerapan Problem Focused Coping dalam Rumah Tangga untuk Cegah Perceraian”, sebagai bentuk dukungan terhadap program Geber Ceper (Gerakan Bersama Cegah Perceraian) Kabupaten Cirebon.

Ketua tim pengabdian, Sri Wahyuni, S.Kep., Ners., MH., M.Kep., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas YPIB Majalengka sebagai kampus berdampak.

“Problem focused coping melatih pasangan untuk berpikir solutif, bukan reaktif dan mencari jalan keluar, bukan sekadar melampiaskan emosi,” ujarnya saat di hubungi via whatsapp. 

Sri Wahyuni bersama tim dosen yang terdiri dari Pipih Muhopilah, S.Psi., M.Psi., dan Rahayu Setyowati, S.Kp., M.Kep., serta mahasiswa Universitas YPIB Majalengka, memberikan edukasi langsung kepada masyarakat, dengan pendekatan yang bersifat teoritis dan praktis.

Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari KUA Kecamatan Susukan, Zaenal Arifin, S.HI., yang turut mendukung inisiatif ini sebagai upaya preventif menekan angka perceraian di wilayahnya.

Solusi Nyata atas Ancaman Konflik Rumah Tangga

Menurut data Pengadilan Agama, tren perceraian di Indonesia terus meningkat setiap tahun, dengan penyebab utama berupa konflik rumah tangga yang tidak terselesaikan.

Faktor seperti masalah ekonomi, pola komunikasi yang buruk, dan perbedaan dalam pola asuh anak sering menjadi pemicu utama.

Melalui pendekatan problem focused coping, pasangan suami istri diajak untuk mengidentifikasi sumber konflik, mencari solusi konkret, dan bersama-sama menjalankan langkah penyelesaian.

Misalnya, konflik ekonomi bisa diatasi dengan membuat anggaran keluarga, mencari sumber pendapatan tambahan, atau menyepakati prioritas kebutuhan bersama.

“Strategi ini tidak hanya menyelesaikan konflik, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dan membangun komunikasi yang sehat di dalam keluarga,” jelas Sri Wahyuni.

Kegiatan pengabdian ini juga sejalan dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana ilmu pengetahuan yang dikembangkan di kampus turut hadir di tengah masyarakat sebagai solusi atas permasalahan sosial.

Edukasi coping sehat ini diharapkan menjadi kontribusi nyata Universitas YPIB Majalengka dalam menciptakan keluarga yang harmonis sebagai pondasi masyarakat yang kuat. (Jilly Ortega)

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu